Kamiluddin Azis
Angin berhembus
Cukup kencang untuk menerbangkan
Layang-layang
Anakku bersorak
Ayo Ayah, kita bermain
Selagi ada angin
Dan musuh kita menanti di udara
Mana benangku, Ayah
Di mana layang-layangku
Ayo, Ayah
Kenapa Kau diam
Kenapa Kau tidur di sore cerah ini
Lihat, layang-layang itu
Begitu gagah terbang di udara
Membelah langit biru
Menari diantara burung
Kenapa Kau diam, Ayah?
Tidak bisakah kau terbangkan untukku
Sebuah layang-layang
Hanya sebuah layang-layang
Tetapi aku masih diam
Menatap bocah berambut terbakar
Berlari riang sepanjang hari
Maafkan ayah, anakku...
Itu hanyalah layang-layang
Dan Kau bisa terbang melebihi jauhnya
Membelah Angkasa
Menari bersama burung-burung
Ayo Ayah, berdirilah..
Tetapi aku masih diam
Menatap layang-layangmu tak bisa terbang
Terbanglah, Nak
Biarlah aku diam
Meski layang-layangku tak bisa terbang
Catatan : Cerpennya sudah ditulis dengan judul 'LAYANG-LAYANG TANPA BENANG'
dan menjadi salah satu pemenang dalam event menulis Cerpen bertema 'Kehilangan' yang diadakan Grup 'Warung Antologi'.
Bukunya berjudul 'Memburu Senyap' sudah terbit dan bisa dipesan di penerbit Seruni atau melalui sms ke 085645459192 atau 082188472445
Tidak ada komentar:
Posting Komentar