NOVEL POP - REMY SILADO
Yang Membuat Begadang Semalaman
Saya tidak
menyangka bisa membaca novel pop setebal 670 halaman
ini dalam waktu cepat. 4 hari termasuk sangat cepat untuk ukuran saya yang
punya kesibukan bekerja dan mengurus banyak hal di luar pekerjaan. Apalagi ini bukan novel thriler atau novel
detektif seperti yang biasa saya habiskan dalam waktu 2 hari (dengan membaca
beberapa jam sebelum tidur dan lalu bangun kesiangan). Hanya karena nama
penulisnya saja ‘Remy Silado’ yang membuat saya tertarik untuk membaca Boulevardde clichy hingga tuntas.
Selama ini saya
hanya mengenal Remy silado sebagai
seorang penyair, sastrawan besar, wartawan senior majalah tempo, dan seorang
kritikus, tetapi saya sama sekali belum pernah membaca satu pun
karya penulis yang sebenarnya sudah bertebaran di mana-mana ini.
Novel dengan sampul
kuning, warna favorit saya, bergambar seorang perempuan dengan gaun penarinya berdiri di seberang sebuah gedung
di Paris bercerita
tentang seorang penari
telanjang bernama Nunuk yang dijuluki sebagai Meteore de Java. Nunuk
dulunya adalah gadis sumbing yang selalu dihina oleh teman-teman sejawatnya.
Bapaknya yang seorang sopir metromini memperjuangkan untuk mengoperasi
bibirnya. Ia bahkan rela menjadi perampok di rumah seorang janda tua.
Nunuk yang tadinya dihina dan dilecehkan, kini berubah menjadi gadis
cantik jelita berkat operasi plastik di bibir dan wajahnya. Banyak lelaki yang
tergila-gila padanya. Termasuk Budiman, anak seorang anggota DPRD korup yang
kaya raya. Budiman dengan segala cara melancarkan bujuk rayunya sehingga Nunuk
pun jatuh cinta, luluh dan mau bercinta dengannya. Nunuk pun mengandung buah
cinta mereka di luar nikah. Tapi sayang, pihak keluarga Budiman tidak
menyetujuinya. Nunuk dan keluarganya malah dihina dan dicampakkan seperti binatang. Nunuk pun semakin terpuruk. Sementara
itu Budiman diguna-gunai oleh ibunya sehingga ia lupa bahkan tidak mengenal
Nunuk sama sekali.
Dalam perjalanan hidupnya, Nunuk akhirnya terdampar di sebuah tempat di
Perancis. Ia dibawa oleh salah seorang kenalan ibunya untuk bekerja menjadi
penari di sana. Mulailah petualangan Nunuk yang menyenangkan, mengharukan dan
menggetarkan. Ia menjadi penari terkenal di salah satu pusat hiburan di sana. Pada saat yang sama
Budiman juga sebenarnya sedang mengikuti kuliah di Perancis dan tinggal di sana
bertahun-tahun lamanya. Tetapi sama sekali belum pernah bertemu dengan Nunuk.
Hingga suatu waktu pada saat menari Nunuk Budiman berada di sana. Nunuk
tercengang . Meskipun ternyata Budiman tidak mengenalnya tetapi dendam lama
kembali muncul.
Gaya bahasa khas
Remy silado yang kaya akan majas dan perumpamaan yang indah, menyebar dalam
setiap episode, dan ini membuat novel ini semakin enak dibaca. Plot yang
mengalir dan setting dengan deskripsi yang jelas, membuat saya merasa berada
dan terlibat dalam perjalanan Nunuk dan Budiman sampai keduanya kembali bersatu dalam bahagia.
Dan seperti biasa
Remi Silado menyisipkan sindiran halus dengan mengangkat tokoh Waluyojati, bapaknya Budiman, Yani, istri
pejabat yang tamak dan selalu mengelu-elukan harta serta percaya pada hal-hal
berbau klenik, juga anggota DPRD lainnya
yang menjadi
anggota dewan yang korup dan menghalalkan segala cara untuk meraih ambisi
pribadinya. Ini jelas masih uptodate dengan kondisi saat ini. Pejabat yang
hanya bisa menghambur-hamburkan uang rakyat dengan dalih untuk kepentingan masa
depan bangsa, dengan santai memperlihatkan sikap seperti ini seolah rakyat buta
dan tuli. Bodoh dan senang dibodohi.
Remi Silado menyampaikan potret masyarakat Indonesia
setelah tumbangnya Orde Baru dengan cara yang sangat apik, jeli, menggelitik
tetapi juga tajam menyindir.kebobrokan mental para petinggi yang hanya mementingkan kekuasaan dan kesenangan belaka. Semoga kita tidak seeperti itu ya.
Untuk mengenal Remy Sylado lebih dekat silakan baca biografi singkatnyadi sini
reviewnya keren
BalasHapusreviewnya bener2 siippp
BalasHapustemanya kayak tema cerita telenovela ya, makeover supaya jadi cantik :)
BalasHapus