Selasa, 26 Juni 2012

KETIKA : Saat Cinta Bersilangan



A novel by Aiman Bagea
Bukune, Mei 2012

Review-ku untuk sebuah karya indah adikku 

Saat mengetahui akan terbit sebuah novel karya penulis muda dari Kabaena yang namanya saya kenal di sebuah grup kepenulisan terkenal di jejaring sosial, saya sudah tidak sabar menunggu untuk segera membacanya.. Bukan karena ia –Aiman Bagea- yang sempat berbincang dan saling memberi semangat untuk berkarya, melainkan karena cerpen –cerpennya yang pernah saya baca selalu membuat decak takjub. Saya berpikir, pasti novel ini akan sangat indah karena lahir dari tangan dan buah pikiran Aiman Bagea (AB) yang segar.

Seperti yang saya kenal lewat karya-karyanya, AB konsisten meramu setiap adegan, dialog dan deskripsi dari apa yang dilihat dan dirasakannya ke dalam sebuah bahasa yang indah. Bahasa puitis dengan metafora-metafora dan analogi-analogi yang jarang digunakan penulis lain. Sepanjang membaca novel ‘KETIKA’ saya seperti sedang membaca sebuah puisi naratif yang sarat akan makna, tetapi memiliki plot cerita yang jelas dengan kemasan yang unik dan berbeda.

AB berhasil membuka tabir rahasia cinta.  Berulang kali ia membeberkan bagaimana cinta itu bekerja. Bagaimana cinta telah memutarbalikkan hati, membuat jiwa melompat-lompat dan raga meringis karenanya. Cinta bekerja merubah ketakutan menjadi sebuah keberanian yang maha dahsyat. Cinta membelah keraguan menjadi sebuah keyakinan yang menguatkan. Cinta telah menyuburkan semangat menggapai segala mimpi. 

Saya merasa iri dengan mimpi besar yang ia semat dalam karyanya. Saya yakin di balik karya perdana yang memesona ini AB juga memiliki mimpi yang sama hebatnya dengan mimpi Aji dan Naira, tokoh-tokoh yang ia ciptakan dalam ‘Ketika’. Saat Aji dan Naira merajut mimpi mereka dengan bumbu cinta yang saling melengkapi, saat anak-anak jalanan yang dengan penuh semangat belajar di bawah fly over diajaknya menggantungkan mimpi setinggi angkasa, saya pun turut menerbangkan mimpi saya di situ, menggantungkannya bersama mimpi-mimpi yang berkerlip bersama bintang.

Aiman Bagea, kamu pandai mengaduk-ngaduk perasaan orang. Ikut terlibat dan merasakan kepedihan hati dua sahabat saat cinta yang hadir membelenggu hubungan mereka. Kamu telah memorak-porandakan puzzle yang sudah kususun apik menjadi kepingan-kepingan lain yang harus ditata kembali karena salah letak.

Setiap berhasil melumat 1 halaman, ramuanmu berhasil menyihirku untuk menikmati halaman-halaman berikutnya hingga tandas. Hingga dada ini sesak lantaran kisah pilu yang kamu suguhkan menyayat sukma, tetapi dalam waktu yang bersamaan kamu suguhkan pula jamuan semangat ber-topping cinta.   

Sukses untuk karya perdanamu. Satu tangga telah kamu tapaki, tak perlu berlari untuk mencapai puncaknya karena tangga berikutnya dengan sendirinya akan kau lewati. Tapi sekali-kali tengoklah aku di belakang, saat langkah ini tertatih, hembuskan semangat bajamu, hingga langkah terseret ini berani melompat.

Two tumbs. Bangga AB!

5 komentar:

  1. thanks kang aming udah review "KETIKA" ... kelak, jika tembus penerbit major, aku yang akan review bukumu. thanks a lot.... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aminnn... ini menjadi doa dan doping spirit buat saya. makasih ya..
      saya suka membaca buku kamu. Menyentuh sekali. Meskipun saya tidak punya waktu khusus untuk membaca, saya selalu menyempatkan diri melakukan itu. Ketika 'Ketika' datang, saya pending bacaan saya yang lain. Dan saya larut dalam buaian aksara sarat makna. Karya kamu menghipnotis saya, membuat saya minder sekaligus bergejolak untuk mencipta. Sebuah karya, seperti mimpi lama saya yang sampai saat ini masih sedang saya perjuangkan untuk diwujudkan. Buku kamu adalah vitamin ampuh untuk memelihara stamina menulis saya..

      Hapus
  2. :)

    Kalau AB ya tidak diragukan lagi, Kang. Ayo semangat nulis! Kudu kayak dia...

    BalasHapus
  3. sama-sama buat kamu juga Tha, hihi

    BalasHapus
  4. novel ini sukses bikin aku nangis..
    .. ceritanya pas banget sama aku..

    BalasHapus