Minggu, 01 Januari 2012

TAMAN BACAANKU - MASA DEPANKU

6 TAHUN DIBUAI RINDU
Kapan Taman Bacaanku akan Maju

Miris sekali rasanya karena saya harus menulis kisah ini. Ini bukan kisah tentang diri saya, bukan juga kisah tentang perjuangan saya yang juga belum kunjung hasil. Tetapi Adalah sebuah cerita tentang betapa rendahnya minat baca masyarakat di daerah pinggiran kota.

Saya tidak perlu mengukur melalui survei khusus dengan menyebar questioner dan sejenisnya untuk mengetahu seberapa besar minat baca masyarakat di daerah saya. Sebuah kompleks perumahan kecil di daerah Cimahi yang dihuni oleh masyarakat majemuk dengan kesibukan yang hampir sama dengan kehidupan di kota besar. Saya cukup dengan menyediakan sebuah fasilitas baca umum yang menyediakan berbagai macam jenis buku, mulai dari buku pengetahuan umum, agama, buku literatur keterampiran umum, bisnis dan manajemen, buku anak bahkan novel dan komik.Sebuah taman bacaan yang saya beri nama Taman Bacaan Pustaka Ilmu.Pada 22 Juni tahun lalu profil Taman Bacaan ini dalam koran Republika Bandung.

Taman Bacaan ini saya dirikan pada 6 Desember 2005 di sebuah rumah kontrakan yang saya tinggali bersama keluarga kecil saya. Dan setelah lebih dari 5 tahun berdiri, saat ini saya memaksakan diri menyewa sebuah tempat (ruko) yg lebih besar dengan biaya sendiri, agar peminat baca bisa lebih banyak, tidak hanya masyarakat sekitar komplek perumahan, melainkan juga lebih luas ke desa-desa sekitar Dengan tempat baru ini para pembaca memiliki fasilitas tempat baca yang lebih memadai, meskipun dengan koleksi yang seadanya. Koleksi buku sampai dengan saat ini kurang lebih ada 850 novel remaja, dewasa dan sastra, komik 1700 buku, dan buku non fiksi 290 buku. Alhamdulillah pada akhir tahun 2011 lalu saya banyak mendapatkan bantuan buku-buku dari penerbit yang saya kirimkan ajuan khusus dengan melampirkan profil Taman Bacaan kepada mereka 


 Selain untuk membantu meningkatkan minat baca anak-anak, pada mulanya memang saya sedikit berharap mendapat keuntungan dari membuka usaha ini. Tetapi melihat realitas harga buku yang setiap tahun naik, tidak mungkin saya mengandalkan perpustakaan sebagai usaha sampingan saya. Apalagi saya menerapkan tarif 10% dari harga buku, peminat sewa semakin menurun. Padahal tidak sedikit yang sudah saya investasikan untuk taman bacaan ini. Termasuk biaya kontrakan yang cukup mahal. Saya berharap ada dana masuk dari para pesewa sehingga bisa mengurangi beban biaya sewa. Saya juga mulai menjual buku-buku murah yang saya hunting di pameran, yang penghasilannya didedikasikan juga untuk menambahkan koleksi bahan bacaan dan mengurangi beban sewa tempat.

Sampai dengan bulan ini anggota TB sudah mencapai hampir 300 orang. Umumnya anak-anak sekolah (SD, SMP, SMU & mahasiswa) juga ada orang tua (umum) yang memang suka membaca tetapi kesulitan mendapat bahan bacaan karena harga buku yang relatif mahal bagi mereka, sedangkan perpustakaan umum daerah sangat jauh. Dari sejumlah anggota tersebut hanya sebagian kecil saja yang masih aktif, dan saya masih sedang mengusahakan agar mereka kembali aktif mengunjungi taman bacaan.

Setelah berjalan 6 bulan di tempat baru, jumlah member memang bertambah, tetapi saya tidak bisa menyimpulkan adanya pertumbuhan yang significant, karena begitu lokasi taman bacaan pindah, member lama yang rumahnya agak jauh menjadi malas mengunjungi taman bacaan, padahal lokasi cukup strategis karena berada di pinggir jalan dan suasana jauh lebih nyaman dibanding saat masih bersatu dengan rumah tinggal.

Enam tahun sudah taman bacaan prakarsa saya berdiri. Saya dengan segala keterbatasan yang ada didukung istri dan adik saya yang juga saya tunjuk sebagai pengelola sudah mengerahkan segala daya dan upaya kami untuk memajukan bukan saja taman bacaan ini, tetapi yang lebih penting ialah minat baca masyarakat. Padahal saya menaruh harapan besar untuk masa depan taman bacaan ini, mengingta hanya ada satu di daerah saya, dan bahkan bisa dihitung dengan jari jumlahnya pemilik taman bacaan seupa di daerah Cimahi dan sekitarnya.

Saya masih terus mengevaluasi apakah Taman Bacaan  ini akan tetap berada di lokasi sekarang atau kembali pindah ke rumah seperti semula, mengingat biaya operasional yang cukup tinggi membuat dana keluarga saya terserap habis hanya untuk proyek ini. Saya tentu saja membutuhkan support dari banyak pihak, bukan saja penerbit, IKAPI, tetapi juga pemkot yang membawahi wilayah tempat tinggal saya.Dan yang lebih penting masyarakat para sasaran pembaca yang sedianya memanfaatkan fasilitas ini, supaya usaha dan pengorbanan yang telah saya keluarkan tidak menjadi sia-sia.

Untuk Anda yang tinggal di daerah Melong, Cijerah, Cimahi dan sekitarnya silakan kunjungi dan jadilah member di Taman Bacan Pustaka Ilmu, Jln. Jati Utama Blok R8 No. 15A Margaasih Bandung, telp. 089655363750 atau 087825521636 ada seorang petugas ramah yang akan dengan senang hati membantu dan berdiskusi dengan Anda tentang apa saja, di sana.


1 komentar: