Sabtu, 17 Agustus 2013

Wajah Cemong spesial untuk 17 Agustus 2013


Wajah anak-anak yang pagi tadi cantik dan ganteng, tiba-tiba menjadi cemong-cemong saat menjelang siang. Wah, kenapa ya?
Rupanya kecap yang dicampur dengan tepung terigu menjadi cairan penyebab wajah mereka belepotan.

Pada acara peringatan HUT RI ke 68 di RW 21 Desa Margaasih, anak-anak antusias mengikuti berbagai kegiatabn lomba khas 17 Agustusan. Ada lomba makan kerupuk, menangkap belut, memasukkan paku ke dalam botol, dan banyak lagi. Yang paling mereka sukai tentu saja lomba menggigit koin yang ditancapkan pada kulit jeruk bali, ataupun pepaya. Tapi, eit, tidak semudah itu mereka bisa menggigit dan membawa koin hasilk buruannya. Ada tantangan yang harus mereka lewati.

Anak-anak yang akan mengikuti lomba menggigit koin,hanya boleh melakukannya dengan gigi dan mulut saja. Tangan mereka diikat dengan karet dan di belakang punggung. Pepaya yang digantung dan ditancapi koin itupun dilumuri oli yang terbuat dari kecap dan campuran tepung terigu dengan uang. Itulah kenapa wajah mereka menjadi belepotan setelah mengikuti lomba ini.

Wah ternyata susah juga mendapatkan koin, karena selain tertancap cukup dalam, pepaya yang digantung itu selalu bergoyang setiap kali peserta yang mengerubutinya menggerakkan kepala mereka untuk menggigit koin incaran. Xixi, lucu melihat wajah anak-anak ini.

Tapi di akhir acara semua anak merasa senang karena koin yang mereka dapatkan cukup banyak. Lumayan buat jajan siang ini. Apalagi 17 Agustus kali ini masih dalam suasana lebaran. Itung-itung dapat angpau tambahan deh... hehe

Bagaimana keseruan acara 17 Agustusan di daerahmu?
Yok kita lestarikan kegiatan seperti ini agar anak-anak memiliki kenangan indah dan makna yang dalam tentang kemerdekaan.

merdeka!
ka