Sabtu, 10 Maret 2012

Puisi di Ruang Tunggu

oleh Kamiluddin Azis pada 10 Maret 2012 pukul 19:28


RINDU
Kamiluddin Azis


Berapa jam aku menunggumu
di sini
di depan ruang bedah
saat kau lepas sadarmu
demi buah hati kita
yang tak sabar bersua?
Hanya 3 jam sekian menit,
aku tersiksa di ruang tunggu
jauh dari tatapmu yang kuatkan hati
jauh dari senyum yang teguhkan sabarku
rontokkah gelisahku
Di ruang tunggu
aku merindumu

Berapa lama kau di dalam sana
Tersiksa
dalam ruang dan waktu yang tak kau tahu
Melepas semua yang kau punya
demi buah hati kita
pelengkap sempurna bahagia
Kau, mengapa begitu lama di dalam sana
wahai Fatimah Az-zahraku.....
dan aku semakin rindu

Hanya berapa jam aku menunggu
di sini, di ruang bisu dalam gundag dan nestapa
Sementara kau telah baktikan dirimu
ratusan, bahkan ribuan jam tanpa lelah dan keluh
untuk aku dan anak-anak kita
Sementara kau pertaruhkan hidup
dengan segenap raga dan cinta
dalam tegar

Kembali rindu merayapi setiap gemeretak takutku
Aku, tidak ingin melepas tiga jam kebersamaan denganmu
dalam bisu
dan gundah yang menyiksa
Aku ingin menebus tiga jam ini
dengan jutaan jam lain
dalam bahagia
Bersamamu


Catatan :

Selama menunggu proses operasi caesar anakku yang ketiga, aku benar-benar dicekam rasa takut. Berkelebat pikiran buruk yang membuat keringatku tidak berhenti menetes. Dalam doa yang lirih kupanjatkan, aku berharap Tuhan melapangkan setiap pikiran sempit yang melintas. Memudahkan setiap kesulitan yang kami hadapi. Dan menghilangkan rasa sakit yang membuat istriku menderita.

Rasa salut sekaligus sayang semakin menebal dalam hatiku. Aku benar-benar rindu, tidak kuasa menunggu lebih lama lagi untuk memeluk dan menciumnya. Mengucapkan terima kasih dan rasa cintaku yang dalam.

Alhamdulillah , semua proses berjalan dengan lancar. Bayi laki-lakiku lahir dengan selamat. Dan 3 jam lebih kemudian aku baru bisa bertemu istriku dan berharap ia mau berbagi rasa sakit sekaligus syukurnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar