Hari ini aku tidak pulang dan memeluk Umi seperti setiap 22 Desember tahun-tahun sebelumnya.
Aku tahu, Umi mungkin tidak pernah mengharapkan hadiah apapun di hari spesial ini. Peluk dan cium serta tentu saja doa sudah pasti itu yang terpenting baginya. Biasanya aku selalu memanjakan Umi ketika semua orang merayakan Hari Ibu. Ya, hari ini selalu aku jadikan sebagai hari ulang tahun beliau karena kami tidak memiliki data akurat tanggal kelahirannya. Sebuah kado meskipun sederhana selalu membuat Umi bahagia. Namun sayang, tahun ini aku tidak memberikannya.
Salam sayang dan doa senantiasa nanda panjatkan untuk kesehatan dan kebahagiaan Umi. Selamat hari Ibu ya Umi, semoga Allah memberimu umur panjang dan bahagia dunia akhirat.
peluk cium anakmu
ka
cuplikan cerpenku untuk Umi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar