Oleh Kamiluddin Azis
Hantu ongkang-ongkang mendadak
jadi trending topic di kompleks perumahan Jagarogo, menggeser
posisi Regina yang baru-baru ini dinobatkan jadi Indonesian Idol. Makhluk berwujud wanita berambut panjang dengan
gaun menjuntai yang selalu ongkang-ongkang kaki di rangka atap sebuah
supermarket baru itu disinyalir adalah hantu jadi-jadian. Orang menduga dan
ramai-ramai ingin membuktikan kalau hantu itu hanyalah akal-akalan pengelola
supermarket supaya banyak pengunjung yang tertarik berbelanja ke sana.
“Gue
heran,” kata Koit, suami Betty si hantu ongkang-ongkang, “kapan sih lo tobat,
kerjaan lo nguntit mulu, gak hidup gak mati.”
“Lo
juga gak ada berubahnya. Dari sejak masih hidup sampe sekarang udah modar,
bisanya nyela melulu. Pernah gak sih sekali aja Abang beliin gue baju bagus
kayak gini.” Jawab Betty sambil mengacung-acungkan sebuah gaun cantik yang
sedang mode.
Betty
dan Koit adalah pasangan suami istri yang tewas mengenaskan. Betty bunuh diri
setelah Koit, suaminya mati dibacok orang. Koit, yang sekarang punya julukan
baru ‘hantu pontang-panting’ adalah mantan preman pasar induk yang punya banyak
musuh. Semasa hidupnya dia sudah puluhan kali ditangkap polisi. Makanya kalau ia
ketemu dengan manusia yang kebetulan bisa melihatnya, Koit seringkali lari
lintang pukang. Pontang panting ke sana ke mari. Betty sendiri dulunya adalah penyanyi
dangdut primadona yang sering manggung dimana-mana. Nggak heran, body-nya yang
bahenol seringkali menjadi objek tontotan dan kejahilan laki-laki hidung iseng.
Kematian
tragis mereka membuat para tetangga ketakutan. Mereka lalu ngungsi dan bersedia
menjual tanah mereka pada pengembang yang kemudian membangun supermarket di sana.
Tapi pasangan suami istri itu malah merasa semakin betah tinggal di sana,
meskipun kini berstatus sebagai hantu.
“Sejak
lo doyan klepto, bos supermarket nyangka kita ini pencuri yang nyamar jadi
hantu,” kilah Koit sambil mendelik apa yang sedang dipegang Betty : pakaian
dalam model baru dan daster sutra berwarna ungu. Betty seringkali mencomot
pakaian wanita dari etalase dan ini kerap membuat manager supermarket memarahi
anak buahnya karena ada saja barang yang hilang setiap harinya.
“Hah
cape deh, orang-orang malah nyangka gue satpam yang nyamar jadi hantu. Mereka
yang merasa ditakut-takutin malah mau nangkep gue hidup-hidup.” Betty mulai
mencoba daster sutra itu setelah menyuruh suaminya menghadap ke arah lain.
“Mati–mati
kali!” Sungut Koit. Ia kesal juga dengan tingkah istrinya yang selalu saja
mencoba dan bahkan menyembunyikan pakaian-pakaian yang ia ambil dari
supermarket itu. Menurutnya gara-gara itulah Betty jadi mudah tertangkap mata
oleh manusia.
Diam-diam
sebenarnya Betty pernah bercita-cita menjadi model. Model pakaian dalam yang
sexy. Ia membayangkan dirinya seperti model-model pakaian dalam dari Perancis
atau Inggris.
“Gue
cantik gak, bang?” tanyanya sambil mengedip-ngedipkan mata seperti baru saja
kelilipan.
“Cantik
sih, tapi mau lo ditangkep mati-mati sama noh orang-orang sekompleks? Preman
sama tukang ojeg segambreng udah lama ngincer lo tau!”
Betty
mendadak diam. Ia begidig sendiri membayangkan dirinya diarak keliling kampung
dalam keadaan telanjang atau hanya mengenakan pakaian dalam curiannya. Orang-orang
akan melemparinya dengan biji salak, kulit durian atau tomat busuk. Dan
meneriakan dirinya sebagai hantu jadi-jadian. Uhuk.. uhuk, Betty sesenggukan
menahan takut.
“Makanya
malam ini lo balikin deh semua yang udah lo curi,” usul Koit begitu melihat
Betty tampak gelisah.
“Iya,
Bang. Tapi boleh ya Bang sekali aja, gue cobain ni daster ungu. Sejak sebelum
mati, gue kepengen banget punya daster sutra supaya bisa menarik hati Abang.”
“Ya
terserah lo deh, gue gak ikutan kalo lo ketangkep preman pasar atau satpam
supermarket. Gue mau cabut dulu. Kayaknya preman-preman itu sedang menuju ke
mari.” Koit langsung ngacir menghindari kontak mata dengan preman-preman pasar
yang sebenarnya sama sekali tidak bisa melihatnya.
*
Namun sebelum Koit kabur, Betty terlebih dulu menarik baju Koit.
BalasHapus"Abangg, kamu banget sih mau kabur duluan? Kamu lupa, bahwa kamu sudah berjanji di depan penghulu untuk setia sehidup semati takkan meninggalkanku? Kenapa sekarang kamu ingin kabur? Teganya dirimu, sungguh teganya... teganya," ucap Betty sambil nyanyi niru gaya Alm. Meggy Z.
*