Jumat, 07 September 2012

HANTU ONGKANG-ONGKANG CLEPTO




Oleh Kamiluddin Azis

Hantu ongkang-ongkang mendadak jadi trending topic  di kompleks perumahan Jagarogo, menggeser posisi Regina yang baru-baru ini dinobatkan jadi Indonesian Idol. Makhluk berwujud wanita berambut panjang dengan gaun menjuntai yang selalu ongkang-ongkang kaki di rangka atap sebuah supermarket baru itu disinyalir adalah hantu jadi-jadian. Orang menduga dan ramai-ramai ingin membuktikan kalau hantu itu hanyalah akal-akalan pengelola supermarket supaya banyak pengunjung yang tertarik berbelanja ke sana.
                “Gue heran,” kata Koit, suami Betty si hantu ongkang-ongkang, “kapan sih lo tobat, kerjaan lo nguntit mulu, gak hidup gak mati.”
                “Lo juga gak ada berubahnya. Dari sejak masih hidup sampe sekarang udah modar, bisanya nyela melulu. Pernah gak sih sekali aja Abang beliin gue baju bagus kayak gini.” Jawab Betty sambil mengacung-acungkan sebuah gaun cantik yang sedang mode.
                Betty dan Koit adalah pasangan suami istri yang tewas mengenaskan. Betty bunuh diri setelah Koit, suaminya mati dibacok orang. Koit, yang sekarang punya julukan baru ‘hantu pontang-panting’ adalah mantan preman pasar induk yang punya banyak musuh. Semasa hidupnya dia sudah puluhan kali ditangkap polisi. Makanya kalau ia ketemu dengan manusia yang kebetulan bisa melihatnya, Koit seringkali lari lintang pukang. Pontang panting ke sana ke mari. Betty sendiri dulunya adalah penyanyi dangdut primadona yang sering manggung dimana-mana. Nggak heran, body-nya yang bahenol seringkali menjadi objek tontotan dan kejahilan laki-laki hidung iseng.
                Kematian tragis mereka membuat para tetangga ketakutan. Mereka lalu ngungsi dan bersedia menjual tanah mereka pada pengembang yang kemudian membangun supermarket di sana. Tapi pasangan suami istri itu malah merasa semakin betah tinggal di sana, meskipun kini berstatus sebagai hantu.
                “Sejak lo doyan klepto, bos supermarket nyangka kita ini pencuri yang nyamar jadi hantu,” kilah Koit sambil mendelik apa yang sedang dipegang Betty : pakaian dalam model baru dan daster sutra berwarna ungu. Betty seringkali mencomot pakaian wanita dari etalase dan ini kerap membuat manager supermarket memarahi anak buahnya karena ada saja barang yang hilang setiap harinya.
                “Hah cape deh, orang-orang malah nyangka gue satpam yang nyamar jadi hantu. Mereka yang merasa ditakut-takutin malah mau nangkep gue hidup-hidup.” Betty mulai mencoba daster sutra itu setelah menyuruh suaminya menghadap ke arah lain.
                “Mati–mati kali!” Sungut Koit. Ia kesal juga dengan tingkah istrinya yang selalu saja mencoba dan bahkan menyembunyikan pakaian-pakaian yang ia ambil dari supermarket itu. Menurutnya gara-gara itulah Betty jadi mudah tertangkap mata oleh manusia.
                Diam-diam sebenarnya Betty pernah bercita-cita menjadi model. Model pakaian dalam yang sexy. Ia membayangkan dirinya seperti model-model pakaian dalam dari Perancis atau Inggris.
                “Gue cantik gak, bang?” tanyanya sambil mengedip-ngedipkan mata seperti baru saja kelilipan.
                “Cantik sih, tapi mau lo ditangkep mati-mati sama noh orang-orang sekompleks? Preman sama tukang ojeg segambreng udah lama ngincer lo tau!”
                Betty mendadak diam. Ia begidig sendiri membayangkan dirinya diarak keliling kampung dalam keadaan telanjang atau hanya mengenakan pakaian dalam curiannya. Orang-orang akan melemparinya dengan biji salak, kulit durian atau tomat busuk. Dan meneriakan dirinya sebagai hantu jadi-jadian. Uhuk.. uhuk, Betty sesenggukan menahan takut.
                “Makanya malam ini lo balikin deh semua yang udah lo curi,” usul Koit begitu melihat Betty tampak gelisah.
                “Iya, Bang. Tapi boleh ya Bang sekali aja, gue cobain ni daster ungu. Sejak sebelum mati, gue kepengen banget punya daster sutra supaya bisa menarik hati Abang.”
                “Ya terserah lo deh, gue gak ikutan kalo lo ketangkep preman pasar atau satpam supermarket. Gue mau cabut dulu. Kayaknya preman-preman itu sedang menuju ke mari.” Koit langsung ngacir menghindari kontak mata dengan preman-preman pasar yang sebenarnya sama sekali tidak bisa melihatnya.

*



1 komentar:

  1. Namun sebelum Koit kabur, Betty terlebih dulu menarik baju Koit.
    "Abangg, kamu banget sih mau kabur duluan? Kamu lupa, bahwa kamu sudah berjanji di depan penghulu untuk setia sehidup semati takkan meninggalkanku? Kenapa sekarang kamu ingin kabur? Teganya dirimu, sungguh teganya... teganya," ucap Betty sambil nyanyi niru gaya Alm. Meggy Z.

    *

    BalasHapus