Rabu, 25 April 2012

Speechless ....


Biarpun tidak bisa merangkai kata dengan baik, tetapi sepertinya aku memang kudu nulis pujian-pujian ini. Buat Dee. Untuk karyanya yang bukan cuma spektakuler, tetapi  telah membuat sebuah gerbang lain dalam hidup ini terbuka. Gerbang ‘kemungkinan-kemungkinan’ sesuatu yang sebelumnya sangat tidak mungkin ada, apalagi  diraih.  Gerbang ‘portal’ yang bukan saja bisa membawa kita pada ‘dimensi lain’ tetapi juga gerbang yang memaksa kita berpikir bahwa hidup kita tidak cuma sendiri, di sini,dan  sekarang. Ada dimensi another space, di tempat berbeda yang unreachable, dalam rentang waktu yang juga berlainan.

Jangan dulu berbicara makhluk luar angkasa seandainya kita tidak percaya, jangan dulu berdebat tentang mampu tidaknya kita menembus dimensi lain dan berkomunikasi dengan para penghuninya, tetapi dalam skala kita sendiri kita bisa menelaah apakah hidup kita berada dalam ‘irisan’ hidup orang lain, waktu dan tempat yang berbeda. Bisakah kita lepas dari bayang-bayang lingkaran hidup orang lain sehingga lepas dari irisan lingkaran hidup kita. Rasanya lingkaran-lingkaran hidup kita pun harus bersentuhan dengan lingkaran hidup orang lain, kendati itu berada dalam rentang waktu dan jarak yang berbeda. Persepsi, ideologi, rasionalitas, dan kepekaan terhadap lingkungan yang juga berbeda.

Berhari-hari setelah membaca PARTIKEL aku masih bisa merasakan nyawa Zarah, spirit Zarah, dan perjalanannya yang sangat mencengangkan. Aku seolah dibetot untuk merasakan bagaimana ketegangan yang dialami Zarah, sedihnya, kesalnya, marahnya dan bahagianya. Dee telah memaksa aku untuk berpikir bahwa Zarah benar, pencarian Zarah benar, kebrutalan Zarah bukan sesuatu yang salah, kekecewaan Zarah terhadap sesuatu adalah wajar, dan bahagia Zarah memang layak.

Aku pun jadi ikut memikirkan ke mana perginya Firas, sang ahli mikologi itu. Ayah teraneh, dan terhebat yang pernah aku kenal (dalam khayalnya Dee). Mungkinkah alien-alien itu sudah menculiknya atau ia telah berubah atau ‘mengubah ‘ dirinya menjadi sesuatu yang tidak kasat mata.? 



Something invisible?
Why not?
Buat Dee segalanya bisa saja terjadi. Buat Dee segalanya mungkin saja bisa diciptakan. Buat Dee everything can be real if we try to find the truth. 

Mau ngomong apa lagi ya… segini saja sudah dibilang speechless, apalagi kalau aku review lebih banyak, bisa-bisa kalian mendadak mules atau tahu-tahu sudah pules..

1 komentar:

  1. Belum pernah baca bukunya, tapi baca reviewnya jadi pengen baca sob hehehe...

    BalasHapus