INDONESIAN IDOL
MIMPIKU TERDAMPAR DI KAMAR MANDI
Ada kegiatan baru
yang tidak akan saya lewatkan setiap Jumat Malam : Nonton Indonesian Idol. Hahay... udah K3, masih suka acara
beginian! Hihi, biarin aja, kali. Tiap orang punya acara hiburan yang bisa menyegarkan
dirinya masing-masing. Ada yang sukanya nonton sinetron (nah kalau yang ini
saya kurang tahu nih bapak-bapak model apa yang maniak nonton acara acting adu
mulut dan berebut harta ini), olahraga, acara musik yang menampilkan grup band
mana yang paling digandrungi, olahraga, talkshow, politik, atau acara-acaranya
Sule. Nah, saya lebih memilih ngikuti perjalanan calon artis beken mulai dari
audisi sampai acara live-nya setiap
minggunya.
Dulu saya suka
sekali nonton Talk show Tukul Arwana ‘Empat Mata’ yang lalu berubah nama
menjadi ‘Bukan Empat Mata’, juga Opera Van Java yang tiada matinya itu. Kedua
acara itu sempat membantu saya mengatasi stress akibat kesibukan bekerja.
Tetapi sekarang saya tidak terlalu intens mengikuti acara yang melejitkan para pemainnya
itu menjadi artis-artsi kaya dan digemari banyak orang. Terus terang saya bosan dengan semua celoteh canda yang
semakin garing di kuping saya itu. Apalagi aksi slepstik para komedian yang membuat saya merasa seperti dijadikan
anak kecil yang girang menonton dagelan.
Dan saya lebih memilih duduk di depan komputer, browsing bahan-bahan
bacaan yang menarik dan menambah pengetahuan saya dari sana, menulis, atau
sekedar diskusi dengan teman-teman melalui fasilitas chating atau komunikasi lewat facebook
di grup yang saya buat.
Berbeda dengan dua
acara favorit saya sebelumnya, Kontes adu bakat untuk mencari idola baru ini sudah saya tonton sejak episode
pertama tujuh atau delapan tahun yang lalu. Saya menyaksikan bagaimana
perjalanan Delon dan Joy Tobing mulai dari audisi, dikomentari pedas oleh para
juri saat mereka tampil, sampai akhirnya mereka menjadi idola dan dielu-elukan
banyak fansnya. Kemudian Mike Mohede dan Judika,
Rini dan Wilson, Ihsan dan Dearly, Aris dan Gissele, sampai
yang Idola baru tahun kemarin Igo
dan Citra hampir semuanya menjadi penyanyi terkenal.
Saya senang
menebak-nebak dan memrediksi kontestan mana yang akan tetap eksis di dunia
hiburan, dan mana yang akan hilang ditelan alam karena kalah berkompetisi di
jagat entertainment yang sesungguhnya. Dari awal saya sempat yakin kalau Delon,
Judika, Mike, Firman, Ihsan, Citra akan menjadi orang-orang terkenal. Dan semua
itu terbukti sampai sekarang. Ada yang selain menyanyi juga terkenal sebagai
pemain sinetron dan pemain film.
Kesukaan saya, dan
juga –mungkin- bapak-bapak lain terhadap tayangan ini mungkin disebabkan karena
adanya semacam keinginan yang tertunda, hasrat yang sempat menggebu untuk
menjadi seorang penyanyi tetapi tidak ada kesempatan yang mendukung. Sementara
kesempatan untuk itu baru ada beberapa tahun kemudian setelah usia untuk mengikutinya
tidak lagi memenuhi syarat. Jadilah saya seorang penikmat hiburan dan penikmat
keberhasilan anak-anak muda berbakat yang semangat juangnya tinggi itu. Saya
terkadang iri kepada mereka, kepada kesempatan yang mereka bisa dapatkan dengan
mudah, pada bakat alami yang kemudian diasah sehingga menjadi hebat. Coba
kesempatan itu ada saat saya masih muda dan masih bisa mengembangkan diri
dengan sungguh-sungguh ( hehe.. curcol ya Kang? ). Kalau mereka nonton karena
ada adik, sodara atau kerabat mereka yang menjadi kontestan, itu lain soal
tentunya.
Saya memang hobi
menyanyi. Berimproviasi terhadap lagu-lagu baru itu menjadi ciri khas saya
kalau kebetulan saya dan adik-adik saya yang pada jago main gitar bernyanyi
bersama. Menghabiskan malam minggu dengan menyanyi bermacam jenis lagu sesuai
selera masing-masing membuat saya dan adik-adik semakin akrab. Dulu saya lebih
sering bernyanyi di tempat karaoke, di radio yang menayangkan acara karaoke,
atau sesekali menyanyi di acara pesta teman dan keluarga. Banyak orang terpikat
dengan suara saya (tapi mungkin lebih banyak lagi yang kabur, hehe, meneketehe
ya..) tapi memang menyanyi menjadi
salah satu terapi positif bagi saya setelah penat seharian dengan segala
aktivitas.
Saat ini, usia yang
sudah melewati batas maksimal peserta, ditambah kondisi yang sudah jauh berbeda (sudah
berumah tangga, punya anak, dan sibuk bekerja) semua kesempatan itu bukan untuk
orang seperti saya lagi. Menikmati hobi menyanyi di rumah bersama anak-anak, di kamar mandi atau sambil mendengarkan
lagu-lagu favorit itu saja sudah cukup. Sukses dan salut buat semua kontestan
Indonesian Idol tahun ini. Raih mimpi suksesmu, jangan mudah menyerah oleh
kendala yang dihadapi.
aku suka nyanyiii.... karena nyanyi jadi terapi jiwa paling murah disamping menulis. tapi aku lebih suka nyanyi lagu-lagu barat yg aku gak ngerti artinya, aku bakal nyari liriknya di internet trus aku berkaraoke sama winamp yg muterin lagu-lagu barat, lebih tepatnya siy tereak-tereak. hahahahaha
BalasHapuskalau untuk tipi, aku jarang nonton tipi. lebih suka dengerin radio streaming.
hihi.. kalo aku, Vie_three, hanya suka nyanyi lagu2 yang aku jelas banget ngerti bahasanya, minimal maknanya, jadi ngeinterpretasikannya juga jelas. Kalau hanya suka musiknya aku lebih memilih dengerin instrumentalia.Tapi emang awal suka dari musiknya, baru aku berusaha memaknai liriknya, lama-lama baru suka lagu itu, Barat or Indo sama aja, aku suka, semua jenis musik asal itu sesuai dengan yang sedang atau pernah aku alami, aku suka...
BalasHapusnyanyi?? wah saya juga suka. Tiap awal bulan saya dengan beberapa teman pasti ada jadwal karaokean di tempat karaoke keluarga. Seru! itu bisa jadi obat penenang setelh pikiran kacau karena mikirin kerjaan. Beneran deh.. saat lagu favorit diputar, lampu meredup plus dihiasi lampu2 ala diskotik. Gak tahan saya pingin tampil di depan mereka, walaupun dengan modal suara pas2an. bahkan klo lagunya enerjik saya bisa jingkrak2an loh naik ke mejanya. hahhaha
BalasHapusWah asyik dong Pet... hihi jadi pengen liat Petra Shandi edisi jingkrak ala Syaiful Jamil
BalasHapusSaya penggemar fanatik Indonesian Idol, setiap musim pasti nonton hehe. Saya juga suka nyanyi tapi kalau ikut audisi di Indonesian Idol kayaknya bakal bikin malu nama keluarga aja deh, mending nonton aja di rumah :D
BalasHapushihi.. Nariswati, jadi idol di kampung juga udah lumayan, hehe..
BalasHapussuka greget aja ngebayangin gimana kalo kita yg ada di panggung spektakuler itu..