Biarpun tidak bisa merangkai kata dengan baik, tetapi
sepertinya aku memang kudu nulis pujian-pujian ini. Buat Dee. Untuk karyanya
yang bukan cuma spektakuler, tetapi telah
membuat sebuah gerbang lain dalam hidup ini terbuka. Gerbang ‘kemungkinan-kemungkinan’
sesuatu yang sebelumnya sangat tidak mungkin ada, apalagi diraih. Gerbang ‘portal’ yang bukan saja bisa membawa
kita pada ‘dimensi lain’ tetapi juga gerbang yang memaksa kita berpikir bahwa
hidup kita tidak cuma sendiri, di sini,dan sekarang. Ada dimensi another space, di tempat berbeda yang unreachable, dalam rentang waktu yang juga berlainan.
Jangan dulu berbicara makhluk luar angkasa seandainya kita
tidak percaya, jangan dulu berdebat tentang mampu tidaknya kita menembus dimensi
lain dan berkomunikasi dengan para penghuninya, tetapi dalam skala kita sendiri
kita bisa menelaah apakah hidup kita berada dalam ‘irisan’ hidup orang lain,
waktu dan tempat yang berbeda. Bisakah kita lepas dari bayang-bayang lingkaran
hidup orang lain sehingga lepas dari irisan lingkaran hidup kita. Rasanya
lingkaran-lingkaran hidup kita pun harus bersentuhan dengan lingkaran hidup
orang lain, kendati itu berada dalam rentang waktu dan jarak yang berbeda.
Persepsi, ideologi, rasionalitas, dan kepekaan terhadap lingkungan yang juga
berbeda.
Berhari-hari setelah membaca PARTIKEL aku masih bisa merasakan
nyawa Zarah, spirit Zarah, dan perjalanannya yang sangat mencengangkan. Aku seolah
dibetot untuk merasakan bagaimana ketegangan yang dialami Zarah, sedihnya,
kesalnya, marahnya dan bahagianya. Dee telah memaksa aku untuk berpikir bahwa
Zarah benar, pencarian Zarah benar, kebrutalan Zarah bukan sesuatu yang salah,
kekecewaan Zarah terhadap sesuatu adalah wajar, dan bahagia Zarah memang layak.
Aku pun jadi ikut memikirkan ke mana perginya Firas, sang
ahli mikologi itu. Ayah teraneh, dan terhebat yang pernah aku kenal (dalam
khayalnya Dee). Mungkinkah alien-alien itu sudah menculiknya atau ia telah
berubah atau ‘mengubah ‘ dirinya menjadi sesuatu yang tidak kasat mata.?
Something invisible?
Why not?
Buat Dee segalanya bisa saja terjadi. Buat Dee segalanya
mungkin saja bisa diciptakan. Buat Dee everything
can be real if we try to find the truth.
Mau ngomong apa lagi ya… segini saja sudah dibilang speechless, apalagi kalau aku review lebih banyak, bisa-bisa kalian
mendadak mules atau tahu-tahu sudah pules..
Belum pernah baca bukunya, tapi baca reviewnya jadi pengen baca sob hehehe...
BalasHapus